KELAS :3EB24
NPM :24212178
MENGANALISIS ARTIKEL
DEDUKTIF DAN INDUKTIF
ARTIKEL Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas
”Pendidikan bermutu itu mahal”.Biaya
yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya
biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT)
membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.
Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini
dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di
atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.
Pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.
Pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar.
ANALISIS :
Menurut saya artikel diatas temasuk
deduktif karena kalimat utamanya ada di awal dan selanjutnya diikuti kalimat
penjelas yang mendukung kalimat utama,artikel diatas tentang pendidikan yang
berkualitas .Artikel diatas termasuk Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung karena . Mahalnya biaya pendidikan dari
Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin
tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah dari kata ini.
ARTIKEL
“PENTINGNYA PENDIDIKAN”
Seorang
guru disekolah mengatakan bahwa berpikir salah satu pendidikan.Berpikir membuka
pintu pikiran kita membuat kita menerima gagasan dalam memperluas cakrawala dan
belajar untuk hal baru.
Sangat
penting belajar karena semua itu untuk diri kita dan terletak didiri kita
sendiri.Seharusnya setiap manusia menganggap pendidikan sebagai komonditas yang
didambakan.Jika kita melihat orang besar sedang berbicara akan terasa dalam
cara mereka berbicara dan berpendapat yang mereka kemukakan.Ini adalah reaksi alami untuk melimpahkan
perasaan kagum dan hormat kepada mereka,oleh karena itu sangat mudah bahwa
pendidikan itu sangat penting dan mengarah keberhasilan seseorang.Pentingnya
pendidikan dimasyarakat saat ini berjalan lebih dalam sekedar keberhasilan
dalam duniawi.Pendidikan sangat penting karena sebagai tolak ukur keberhasilan
seseorang
ANALISIS:
Menurut
saya artikel ini adalah induktif dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang
khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa
khusus di atas. Kalimat induktif
akan menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa
khusus dan berada diakhir
oleh karena itu
sangat mudah bahwa pendidikan itu sangat penting dan mengarah keberhasilan
seseorang.Pentingnya pendidikan dimasyarakat saat ini berjalan lebih dalam
sekedar keberhasilan dalam duniawi.Pendidikan sangat penting karena sebagai
tolak ukur keberhasilan seseorang.
SUMBER
- http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Masalah+Pendidikan+di+Indonesia&nomorurut_artikel=364
Tidak ada komentar:
Posting Komentar