NAMA : LENNY KURNIASIH
NPM : 24212178
KELAS : 4EB24
TUGAS : 2
TUGAS : 2
Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
A.
Pengertian Perubahan Harga
Untuk
memahami makna istilah perubahan harga (changing prices) ,harus dibedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya
masuk dalam istilah perubahan harga itu.
a.
Perubahan Harga Umum
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
(deflation).
b.
Perubahan Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai
aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jaang mencerminkan nilai
terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai
lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi:
a.
Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu
historis
b.
Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
c.
Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
B. Mengapa
Laporan Keuangan Dimasa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat
sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih
tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang
dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi
:
1. Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu
historis
2. Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3. Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan
1.
Kenaikan dalam
proporsi pajak
2.
Permintaan
dividen lebih banyak dari pemegang saham
3.
Permintaan gaji
dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4.
Tindakan yang
merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang
sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan
bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada
transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak
memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan
harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut.
Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam
kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan
yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan
usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut
C.
Jenis - Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap
jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran
posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
1.
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli)
disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang
dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata
uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba
periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan
daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang
lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab
itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli
umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Indeks
Harga
a.
Perubahan tingkat harga umum biasanya
diukur dengan tingkat harga.
b.
Suatu indeks harga adalah rasio
biaya.
Penggunaan
Indeks Harga
a.
Angka indeks harga digunakan untuk
mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi
ekuivalen daya beli pada akhir periode.
b.
Angka – angka tingkat harga yang telah
disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka
tersebut masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya historis hanya
disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir
periode.
2.
Penyesuaian Biaya Kini
Model
biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama.
Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis.
Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh
perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun
tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3.
Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan
Tingkat Harga Umum
Model
biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga
umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih
pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih
perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang
menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni
pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah
dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter
yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.
D.
Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi Di Beberapa
Negara
1.
Amerika Serikat
FASB
1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang
“Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan
perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum
dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki
total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya
historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.
2.
Inggris
Komite
Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting
Practice-SSAP 16).
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
a.
Apabila standar AS
mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
b.
Apabila penyesuaian inflasi AS
berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik
laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan
tiga pilihan pelaporan :
1.
Menyajikan akun-akun biaya kini
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.
Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.
Menyediakan akun-akun biaya kini
sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang
memadai.
Dengan
perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33
menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan
dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu
Penyesuaian modal kerja moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA
mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal
kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme
Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva non
moneter perusahaan.
3.
Brasil
Brasil
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum
Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi
terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap
jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai
keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian
tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan jumlah investasi
pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan
laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian
ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi
perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.
E.
Penyesuaian
Biaya-Kini
Model biaya kini
berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama,
aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua,
laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
F.
Biaya
Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Model biaya kini
yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun
khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada
ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih
perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang
menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni
pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah
dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter
yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.
G. Internasional
Accounting Standards Board (IASB)
IASB
menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang
dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat.
Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:
1.
Fakta bahwa penyajian ulang atas
perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
2.
Model penilaian aset yang digunakan
dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini
3.
Entitad dan tingkat indeks harga per
tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
4.
Laba atau rugi moneter bersih tahun
berjalan.
Standar Audit
dan Akuntansi Global
Harmonisasi
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan
Komite
Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi
internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat
standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang
menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi :
1. Standar
akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan - perusahaan publik terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar
audit
A. Survey Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Menurut Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi
Sekuritas Dan Bursa AS :
§ Dengan memiliki standar berkualitas
tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan, maka akan menguntungkan
investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal di seluruh dunia.
Atau dengan kata lain Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam
alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
§ Dengan memiliki dan menggenggam
susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor
akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
§ Laporan keuangan yang disusun dengan
mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor dalam
memahami peluang investasi.
§ Dengan menggunakan seperangkat
standar akuntansi bersama, maka biaya untuk penerbitan efek akan menjadi lebih
rendah dan penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan besar
dapat dioptimalkan.
Menurut GAAP keuntungan
konvergesi internasional antara lain :
§ Meningkatkan efisiensi dalam alokasi
modal, karena biaya modal akan dikurangi.
§ Para investor dapat mengambil
keputusan lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan
risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global
akan lebih terjaga.
§ Perusahaan-perusahaan dapat
meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi
area usaha.
§ Pengetahuan dan keahlian akuntansi
daoat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
§ Ide-ide terbaik muncul dari aktivitas
berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan
kualitas terbaik.
Rekonsiliasi dan
Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan
sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait
dengan isi laporan keuangan lintas batas:
§ Rekonsiliasi
§ Melalui rekonsiliasi, perusahaan
asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
§ Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal
balik”/ resiprositas) Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar
negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada
prinsip-prinsip negara asal.
Kritik terhadap Standar
International
§ Para kritikus ragu jika standar
international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar
belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
§ Anggapan bahwa ketika institusi
keuangan international dan pasar international bersikeras menggunakan standar
internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan
mampu memenuhi tuntutannya.
§ Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan
menciptakan ‘standar overload’.
§ Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar akuntabilitas publik.
Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang
dilakukan oleh organisasi-organisasi international dapat menjadi ciri bahwa
konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak
akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang
harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak
bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi,
pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah
pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat.
Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (Internasional Financial Reporting Standards-IFRS).
Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS
sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional
dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam
akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal
dan produk semakin internasional.
B.
Beberapa
Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan
standar akuntansi Internasional, antara lain:
1.
1959 Jacob Kraayenhof, mitra pendiri
sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama dan mendorong agar usaha
pembuatan standar akuntansi Internasional dimulai.
2.
1961 Groupe d’Etudes, yang terdiri dari
akuntan profesinal yang didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada
pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
3.
1966 Kelompok Studi Internasional
Akuntan, didirikan oleh Institute Profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika
Serikat.
C.
Ikhtisar
Organisasi Besar Internasional yang
Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam
organisasi yang menentukan standar akuntansi Internasional dan memajukan
penyelarasan akuntans Internasional, diantaranya:
1.
International Accounting Standards Board
(IASB)
2.
Commision of The European Union (EU)
3.
International Organization of Securities
Commissions (IOSCO)
4.
International Federation of Accountants
(IFAC)
5.
United Nations Intergovernmental Working
Group Of Experts On Standards Of Accounting And Reporting (ISAR)
6.
Organization for Economic Cooperation
and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)
D.
International
Accounting Standards Board (IASB)
Tujuan
dari IASB diantaranya:
a.
Mengembangkan untuk kepentingan publik,
seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan
tidak sulit untuk dilaksanakan, yang menurut informasi berkualitas tinggi,
transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan
lainnya.
b.
Memajukan penggunaan dan penerapan yang
tepat dari standar-standar yang dibuat.
c.
Memperhatikan kebutuhan khusus
perusahaan kecil, menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor
1 dan 2.
d.
Meningkatkan kualitas konvergensi standar
akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Sandar
Pelaporan Keuangan Internasional.
E.
International
Organization of Securities Commissions (IOSCO)
IOSCO atau Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari
100 negara. Tujuan dari IOSCO diantaranya:
1.
Bekerja sama untuk memajukan peraturan
standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
2.
Bertukar informasi tentang pengalaman
setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestik.
3.
Menyatukan usaha setiap negara untuk
membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di
setiap negara.
4.
Saling membantu memajukan integritas
pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala
pelanggaran.
F.
International
Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang
memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara yang mewakili leih dari 2,5 juta
akuntan. IFAC didirikan pada tahun 1977. Misinya adalah memperkuat profesi
akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi
internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap
standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional,
dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi
tersebut lebih relevan.
G.
International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
Kelompok
Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International Standards of
Accounting and Reporting (ISAR). ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita
yakni memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan
pelaporan badan hukum. Dan untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan
badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang
sedang mengalami transisi ekonomi.
H.
Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi pada ekonomi pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD
dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. Dengan
keanggotaan yang terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar,
OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB
atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan
anggota-anggotanya.
Analisis Laporan Keuangan
Internasional
A.
Tantangan dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai
wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam
praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang,
sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu wilayah
menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi
tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan
dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara
termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki
ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula
akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis
keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi
perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus
berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin
menurun dan pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar
modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama
kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik
pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan
internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis
keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan
pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah,
manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih perusahaan yang
terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal. Globalisasi juga berarti
analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan.
B.
Kerangka
Kerja Analisis Bisnis
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis
strategi usaha
2. Analisis
Akuntansi
3. Analisis
Keuangan
4. Analisis
Prospektif
Derajat
pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka
analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk
analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
C.
Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis
strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan
faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu
para analis untuk membuat peramalan yang lebih realistis.
Analisis
strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan
lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan
lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang.
Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin
umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang
dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara-
negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak
menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian
halnya dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan
kualitas informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat
rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang
melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan
Analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga
menawarkan akses yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini
masih belum tersedia atau sulit diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan
dalam “siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank,
dan broker.
D.
Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis
akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi
kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi
manajemen. Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan
keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan
pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi
perusahaan :
1.
Indentifikasi kebijakan akuntansi
2.
Analisis fleksibilitas akuntansi
3.
Evaluasi strategi akuntansi
4.
Evaluasi kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6.
Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis
akuntansi internasional
Perbedaan
antar negara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas
audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
Kesulitan dalam memperoleh
informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan
antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit
sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan
aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para
analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi
insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan
di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki
insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan
kredibel.
Akhirnya,
teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak perusahaan dan negara sekarang
telah memiliki situs web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih
mudah untuk memperoleh informasi.
E.
Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis
keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu,
dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan
analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus
kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non
kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan
manajemen perusahaan.
a. Analisis
Rasio
Terdapat
dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang
pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan
perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan
dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta
kondisi persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi
dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi.Adanya perbedaan besar
antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
b. Analisis
Arus Kas
Analisis
arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan.
Laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris,
IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah.
Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam
analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila
laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung
arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba
berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang
diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi
di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown,
Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk
meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian
ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah
memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material,
dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat
diandalkan.
F.
Analisis
Prospektif Internasional
Analisis
prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan
para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit
berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika
melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi
nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak kegiatan usaha.
Para
pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada
mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang
telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”.
Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis,
perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
G.
Analisis
dan Audit Laporan Keuangan
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi
kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan
perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan
pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang
disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu
sekarang akan membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya
dalam analisis laporan keuangan internasional.
Fungsi Pembuktian
Para
auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai
ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan
aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan
integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat
masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan
keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan
menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan
menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Dalam hal
ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.
Laporan Audit
Pembuktian
auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui
laporan audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului
laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan
tahunannya.
1. Inggris
Laporan
auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit,
dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan
catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit
memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus
menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar
serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
2.
Amerika Serikat
Sebuah
laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama
yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor.
Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan
standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat
tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan
sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan
laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa
dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.
3.
Swedia
Swedia
Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
a.
Persiapan laporan tahunan sesuai dengan
undang-undang.
b.
Penggunaan neraca dan laporan
penghasilan.
c.
Proposal yang diajukan mencakup laporan
administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan .
d.
Penghentian kewajiban dari anggota dewan
direktur dan direktur utama.
4.
Jerman
German
Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan
mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan
perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan
yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan
ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah
penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan
direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.
Sumber :
Choi, Frederick
D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba
Empat.